Selasa, Januari 27, 2015

Perang Dingin (1947-1991)



A. Latar Belakang Perang Dingin

Perang Dingin terjadi antara tahun 1947-1991 karena konflik ideologi antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan sekutunya NATO dan Blok Timur (Dunia Komunis) yang dipimpin Uni Soviet beserta sekutu negara satelitnya. Perang Dingin adalah bentuk ketegangan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi, ekonomi, militer, industri, dan masih banyak lagi. Perang Dingin ditandai dengan adanya sikap ketidakpercayaan, kecurigaan dan kesalahpahaman antara Blok Barat dengan Blok Timur. Amerika Serikat dituduh melakukan politik imperialisme untuk mempengaruhi dunia, sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni terhadap negara-negara demokrasi melalui ideologi komunis. Dalam bidang politik, Perang Dunia II menyebabkan Amerika Serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam pihak sekutu sebagai pemenang dan tampil sebagai negara raksasa (super power) serta berperan sebagai pemenang hegemonia politik dunia. Dan terjadilah perebutan sebagai negara no. 1 di dunia. Dengan adanya perebutan antara kedua negara adikuasa tersebut stuasi politik di dunia kembali tegang dan mengakibatkan perlombaan senjata antara kedua pihak sehingga masing-masing pihak diliputi suasana Perang Dingin. Peristiwa ini dinamakan Perang Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat dalam aksi militer secara langsung , namun masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat menyebabkan kehancuran besar. Perang Dingin juga mengakibatkan ketegangan tinggi yang pada akhirnya memicu konflik militer regional.


B. Berlangsungnya Perang Dingin

Selama Perang Dingin, terjadi beberapa peristiwa di dunia yaitu sebagai berikut:

a.)     Perlombaan Teknologi Ruang Angkasa
Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba mencapai ruang angkasa. Uni Soviet berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa yang pertama bernama Sputnik I tanpa awak kapal pada 4 Oktober 1957. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran Sputnik II dengan seekor anjing. Pada tahun 1958 Amerika Serikat berhasil meluncurkan Eksplorer I, Eksplorer II, Discoverer, dan Vanguard. Kemudian Uni Soviet meluncurkan Lunik yang berhasil mendarat di bulan. Amerika Serikat berhasil mendaratkan manusia di bulan pada Juli 1969. Pada 12 April 1961 Uni Soviet melakukan penerbangan pertama ke ruang angkasa dengan awak manusia, yaitu Yuri Gagarin dengan mengendarai Vostok I, mengitari bumi selama 1 jam 29 menit. Pada tahun yang sama Amerika Serikat mengirim Alan Bartlett Shepar Jr. berada di ruang angkasa selama 15 menit. Uni Soviet kembali meluncurkan Vostok II dengan astronotnya Gherman Stepanovich Titov dan berhasil mengitari bumi selama 25 jam. Amerika Serikat tak mau kalah dan mengirim seorang astronot bernama John H. glenn dan berhasil mengitari bumi selama tiga hari dengan pesawat Frendship IV.

b.)    Perlombaan Senjata Nuklir
Perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menimbulkan ketegangan masyarakat dunia. Mereka tmembangun pusat-pusat peluncuran senjata nuklir di berbagai negara di bawah pengaruhnya. Jenis senjata nuklir tersebut mempunyai jangkauan antarnegara bahkan antarbenua, dan bila terjadi perang bisa menghancurkan manusia dan makhluk lainnya. PBB membentuk suatu komisi bernama Atomic Energy Commission agar penggunaan tenaga nuklir hanya dapat digunakan untuk hal-hal positif. Akhir Desember 1946, Amerika Serikat usul agar komisi tersebut mengadakan pengawasan produksi senjata nuklir secara diam-diam, namun ditentang oleh Uni Soviet.

c.)     Kegiatan Spionase
Kegiatan Spionase (mata-mata) dilakukan oleh agen-agen intelijen kedua belah pihak, yaitu Dinas Intelijen Amerika Serikat bernama Central Inteligence Agency (CIA) dan Dina sintelijen Uni Soviet bernama Komiteet Gosudarstvennoi Bezopasnosti (KGB). KGB dan CIA selalu berusaha mencari informasi rahasia tentang kedua belah pihak.


C. Dampak Perang Dingin bagi Indonesia dan Dunia
           
a.) Dampak Perang Dingin bagi Dunia
Amerika Serikat sebagai negara kreditor terbesar memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang dan juga memberikan bantuan "Grants in Aid" yaitu bantuan ekonomi dengan mewajibkan mengembalikan bantuan tersebut berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara di Asia, Presiden Harry S. Truman mengeluarkan "The Four Points Program for the Economic Development in Asia" berupa teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan pemerintah kepada negara-negara berkembang. Dengan adanya perang dingin, berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara Eropa Barat dan Eropa Timur tidak dapat terjalin karena negara-negara Eropa khawatir jika wilayahnya dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara Adikuasa tersebut. Dampaknya, perekonomian Blok Barat jauh lebih maju daripada Blok Timur.
Pada bidang politik Amerika Serikat menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Sedangkan Uni Soviet dengan paham sosialis-komunis membuat pembangunan negara dengan Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer, kedua negara tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
Di bidang militer Amerika Serikat dan Uni Soviet berebut pegaruh dalam pakta pertahanan. tahun 1949 Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai suatu organisasi pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang, dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Dulu bermarkas di Paris, namun Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi Amerika Serikat dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik dibandingkan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.
Tahun 1954 di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) atas dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara barat sementara negara-negara di Asia Tenggara justru tidak ikut serta. Pakta pertahanan tersebut untuk komunis di Asia Tenggara khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975. Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas dasar “Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command”. Tahun 1975, di Asia Tenggara Uni Soviet memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam dan akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari negara tersebut.
Dalam bidang ruang angkasa, Perang Dingin antara kedua blok yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa pengaruh terhadap penjelajahan ruang angkasa. Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena kedua belah pihak merasa dunia terlalu sempit untuk diperebutkan. Mereka berlomba meluncurkan pesawat ke ruang angkasa. Kedua belah pihak meras bila negara yang berhasil meluncurkan pesawat ke ruang angkasa akan menambah prestise mereka dengan luar biasa.

b.) Dampak Perang Dingin bagi Indonesia
Sistem politik-ekonomi Indonesia dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa Orde Lama. Sedangkan masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme. Dan pada masa akhir dua kepemimpinan tersebut, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

           
D. Posisi Indonesia pada Perang Dingin

Pada saat terjadinya Perang Dingin, Indonesia mempunyai kebijakan politik luar negeri "bebas aktif", Indonesia tidak memihak blok manapun dan aktif mewujudkan perdamaian dunia bersama negara-negara lain dan membentuk Gerakan Non Blok (GNB), bahkan Indonesia pernah menjadi ketua negara-negara non blok di zaman Presiden Soeharto. Pada tahun 1965 Indonesia pernah mengalami pemberontakan komunis lebih condong ke Blok Barat. Indonesia sangat berperan dalam "Balance of Power" di Asia Tenggara sebagai pencetus negara ASEAN. Sikap Indonesia yang non blok ditegaskan dengan tidak mau adanya pangkalan militer Amerika Serikat dan NATO di wilayah Indonesia dan tidak mendukung Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar